Nature & Health

Anak Tidak Sakit Tapi Terlihat Pucat, Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya!

Bunda, pernahkah memperhatikan wajah si kecil yang terlihat pucat? Masalah anak pucat memang sering terjadi. Penyebabnya bisa beragam; sakit atau memang kondisi alami. Ada juga penyebab anak pucat yang berasal dari faktor eksternal. Tentunya anak pucat yang disebabkan oleh faktor eksternal tidak termasuk penyakit berbahaya. Oleh sebab itu, jika Bunda merasa si kecil tidak memiliki riwayat penyakit serius namun wajahnya sering terlihat pucat, bisa jadi penyebabnya adalah beberapa hal di bawah ini.

Perubahan suhu  

Saat suhu sedang dingin, orang akan cenderung menggigil kedinginan. Jika kondisi ini terus berlanjut, wajah lama-kelamaan akan memucat. Bisa jadi ketika Bunda menemukan wajah si kecil pucat, disebabkan oleh suhu dingin yang sedang terjadi. Mungkin saja si kecil lebih sensitif terhadap suhu dingin sehingga ketika musim penghujan, ia akan mudah kedinginan dan pucat. Waspada juga saat si kecil berada terlalu lama di dalam air saat mandi. Hal ini juga bisa menyebabkan anak pucat karena suhu menjadi lebih dingin.

Kekurangan zat besi

Si kecil yang tampak pucat bisa disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi yang didapat setiap hari. Zat besi, sebagai salah satu zat yang bermanfaat untuk perkembangan sistem saraf, bisa didapat dari makanan alami yang biasa Bunda siapkan untuknya. Kekurangan zat besi tidak hanya menyebabkan anak pucat, tetapi juga lemas dan lelah. Pada kondisi yang lebih parah, kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia pada si kecil.

Untuk mengatasi masalah kekurangan zat besi, Bunda bisa memberikan makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi. Misalnya saja daging merah, kacang-kacangan, sayuran hijau, hati ayam, dan jus jeruk. Kombinasikan makanan kaya akan zat besi ini ke dalam makanan harian si kecil. Dengan begitu, harapannya gejala wajah pucat bisa teratasi.

Kondisi kulit

Beberapa kondisi kulit anak juga bisa menyebabkannya sering terlihat lebih pucat daripada yang lain. Kondisi kulit ini bisa karena memang sejak lahir, jumlah melanin di dalam tubuhnya sedikit. Melanin adalah zat pemberi pigmen warna kulit. Semakin banyak melanin, semakin berwarna pula kulit tubuh si kecil. Sebaliknya, jika jumlah melanin sedikit, maka ia akan terlihat pucat. Nah, jika memang penyebab anak pucat adalah karena jumlah melanin yang sedikit, hal ini kemungkinan besar tidak bisa berubah. Namun, jangan khawatir karena ini bukan kondisi penyakit yang membahayakan.

Kurang sinar matahari

Apakah Bunda sering membiarkan si kecil bermain di dalam rumah dan jarang pergi keluar? Hal tersebut ternyata bisa menjadi penyebab wajahnya pucat, lho. Sinar matahari memengaruhi kondisi kulit seseorang. Kekurangan paparan sinar matahari akan membuat anak pucat. Hal ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Contoh mudahnya adalah penduduk luar negeri yang jarang bisa mendapat sinar matahari. Kebanyakan kulit mereka akan berwarna pucat. Maka dari itu, jika anak pucat, coba Bunda ajak ia rutin jalan-jalan pagi atau berjemur saat matahari bersinar di pagi hari.

Terkejut atau ketakutan

Pernahkah Bunda melihat orang yang ketakutan hingga wajahnya berubah menjadi pucat? Ketakutan bisa menyebabkan jantung terhambat memompa darah ke seluruh bagian tubuh, sehingga menyebabkan rona pucat akibat tubuh tidak teraliri darah dengan baik. Kondisi yang sama juga terjadi saat seseorang terkejut. Jantung beberapa saat berhenti memompa dan tubuh memucat. Jika si kecil memang baru saja terkejut atau ketakutan dengan hal-hal yang terjadi di sekitarnya, bisa jadi ia menjadi pucat.

 

Bukan hanya penyakit yang menyebabkan anak pucat. Perubahan yang terjadi di sekitar si kecil juga bisa menciptakan kondisi tertentu di dalam tubuh sehingga menyebabkannya pucat. Terus awasi dan amati kondisi pucat pada si kecil. Jika hal tersebut tidak kunjung reda, Bunda bisa segera berkonsultasi pada dokter.

 

Photo credit: Pexels

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

Rahayu

nice

vita

terimakasih informasinya

ita

artikelnya sangat bermanfaat..

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved