
Seperti ruam pada umumnya yang ditandai dengan munculnya bintik merah, begitu pula ruam leher bayi, Bunda. Sesuai namanya, ruam ini muncul di area lipatan leher dan bisa menimbulkan rasa gatal atau perih yang sangat mengganggu. Bahkan, tak jarang membuat bayi menjadi rewel dan kehilangan nafsu makan.
Ada beberapa faktor penyebab ruam leher bayi, mulai dari kelembapan yang terjebak di area lipatan, gesekan kulit, hingga kurangnya perawatan kebersihan. Untungnya, kondisi ini bisa dicegah dan ditangani dengan langkah sederhana berikut ini:
1. Gesekan Kulit
Kulit bayi yang masih sangat halus dan sensitif mudah sekali mengalami iritasi. Area lipatan leher yang sering bergesekan saat bayi bergerak bisa menimbulkan ruam, terutama pada bayi yang belum bisa mengangkat kepalanya sendiri. Karena itu, pastikan area lehernya tetap kering dan tidak lembap.
2. ASI yang Tumpah
Saat menyusui, tak jarang ASI tumpah atau mengalir keluar dari mulut Si Kecil ke area leher. Jika tidak segera dibersihkan, sisa ASI dapat membuat kulit lembap dan memicu pertumbuhan bakteri. Ini bisa menyebabkan ruam atau iritasi. Bunda bisa menyiapkan kain lembut untuk mengelap area leher bayi setelah menyusui.
3. Air Liur yang Mengendap
Produksi air liur bayi biasanya meningkat saat usianya memasuki 3–6 bulan. Bila air liur ini menetes ke leher dan tidak langsung dibersihkan, bisa menyebabkan gesekan serta menciptakan kondisi lembap yang rentan memicu ruam.
4. Keringat Berlebihan
Keringat juga berperan besar dalam menyebabkan ruam leher, terutama saat cuaca panas. Lipatan leher yang basah akibat keringat akan mempermudah terjadinya iritasi kulit. Karena itu, penting untuk memastikan kulit Si Kecil tetap kering dan sejuk sepanjang hari.
Langkah Mengatasi dan Mencegah Ruam Leher Bayi
1. Jaga Kebersihan Kulit Si Kecil
Pastikan kulit bayi selalu bersih dan segar, terutama di area lipatan leher. Saat mandi, gunakan produk perawatan yang lembut dan cocok untuk kulit bayi yang sensitif. Untuk perlindungan maksimal sejak baru lahir, Bunda bisa menggunakan Konicare Natural Baby Bath 2in1 yang tersedia dalam bentuk Foam maupun Liquid. Sabun dan sampo dalam satu produk ini memberikan kelembutan ekstra untuk kulit dan rambut bayi, menjaga kelembapan alami kulit, serta tidak pedih di mata. Formulanya sudah teruji hypoallergenic, menjaga pH kulit bayi tetap seimbang, dan membantu mencegah iritasi, Bunda bisa memilih varian yang paling sesuai dengan kebutuhan harian Si Kecil.
2. Gunakan Kompres Dingin Jika Ruam Muncul
Kalau ruam sudah mulai tampak, Bunda bisa mengompresnya dengan air dingin untuk meredakan peradangan. Cukup rendam handuk bersih ke dalam air dingin, peras, lalu tempelkan secara perlahan pada area leher selama 5–10 menit. Jangan lupa keringkan dengan handuk lembut setelahnya.
3. Pilih Pakaian yang Sejuk dan Lembut
Gunakan pakaian berbahan katun yang ringan agar bayi tidak mudah berkeringat. Hindari pakaian berbahan kasar atau terlalu tebal, terutama saat cuaca panas.
4. Jaga Area Leher Tetap Kering
Kunci utama pencegahan ruam adalah menjaga area lipatan leher bayi tetap bersih dan kering. Setelah mandi, menyusui, atau Si Kecil berkeringat, pastikan area lehernya di lap lembut untuk mencegah kelembapan berlebih.
Jangan Anggap Sepele Ruam Leher, Bun!
Ruam leher memang tampak sepele, tapi bisa berdampak besar pada kenyamanan dan kebahagiaan bayi. Dengan menjaga kebersihan, memilih produk perawatan yang tepat, dan memperhatikan kondisi kulit Si Kecil setiap hari, Bunda bisa mencegah ruam datang kembali. Jangan lupa juga untuk rutin memantau area-area lipatan lainnya, ya!
Kalau Bunda ingin terus belajar dan mendapatkan tips lain seputar perawatan bayi, jangan lupa follow @bundakonicare di Instagram dan TikTok, ya Bun.