
Merawat kulit bayi memang tidak semudah kelihatannya, ya Bun. Kulit Si Kecil masih sangat sensitif dan tipis, sehingga lebih rentan terhadap iritasi maupun infeksi. Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar mengenai perawatan kulit bayi, dan hal ini bisa saja membuat Bunda salah langkah.
Supaya lebih tenang dan percaya diri dalam memberikan perawatan terbaik, yuk kenali mana yang benar-benar fakta dan mana yang hanya sekadar mitos dalam artikel berikut ini.
Mitos Seputar Kulit Bayi yang Masih Sering Dipercaya
Beberapa mitos ini mungkin pernah Bunda dengar, atau bahkan sempat dipercaya. Namun, penting bagi Bunda untuk mengetahui mana yang bisa dijadikan pedoman, dan mana yang sebaiknya ditinggalkan:
- Rajin memberi susu kedelai membuat kulit bayi lebih putih.
- Popok sekali pakai pasti mencegah ruam popok.
- Mengkonsumsi stroberi saat hamil bisa menimbulkan bercak merah pada kulit bayi.
- Menyusui sambil mengenai pipi bayi dapat menyebabkan alergi ASI.
- Bunda perlu menggunakan sabun antiseptik untuk bayi.
- Minum air kelapa saat hamil dapat membuat kulit bayi bersih dan bebas kerak kepala.
Meski terdengar masuk akal, sebagian besar dari pernyataan di atas tidak memiliki dasar medis yang kuat, lho, Bun. Agar lebih jelas, berikut penjelasan faktanya satu per satu:
Fakta Sebenarnya Tentang Kulit Bayi
| Mitos: Rajin memberi susu kedelai membuat kulit bayi lebih putih.
Fakta: Warna kulit bayi sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tua. Susu kedelai tidak memiliki efek memutihkan kulit.
| Mitos: Popok sekali pakai pasti mencegah ruam popok.
Fakta: Tidak semua popok sekali pakai punya daya serap yang baik. Bila kulit di area popok tampak kemerahan atau berbintik, itu bisa jadi tanda dermatitis atau ruam popok. Pastikan Bunda mengganti popok secara rutin dan menjaga area tersebut tetap bersih dan kering.
| Mitos: Mengkonsumsi stroberi saat hamil menyebabkan bercak merah pada kulit bayi.
Fakta: Bercak merah yang menyerupai stroberi, dikenal sebagai Strawberry Hemangioma, bukan disebabkan oleh makanan saat hamil. Kondisi ini merupakan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal dan biasanya hilang seiring waktu.
| Mitos: Menyusui sambil mengenai pipi bayi menyebabkan alergi ASI.
Fakta: ASI justru mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari alergi dan infeksi. Kontak kulit saat menyusui tidak menyebabkan alergi, malah membantu membangun bonding dan imunitas.
| Mitos: Sabun antiseptik adalah pilihan terbaik untuk kulit bayi.
Fakta: Kulit bayi sangat sensitif dan dapat iritasi jika terkena bahan aktif antiseptik. Pilih sabun bayi dengan pH seimbang, tanpa pewangi atau pewarna buatan, agar tetap lembut di kulitnya.
| Mitos: Minum air kelapa saat hamil bisa bikin kulit bayi bersih dan bebas kerak kepala.
Fakta: Tidak ada bukti medis yang mendukung klaim ini. Kerak kepala bayi, atau yang disebut dermatitis seboroik, umum terjadi di usia 1–2 bulan akibat produksi minyak berlebih. Kondisi ini muncul di area kepala, alis, atau belakang telinga, dan bisa hilang dengan sendirinya.
Untuk membantu membersihkan kerak kepala secara lembut, Bunda bisa menggunakan Konicare Baby Oil. Formulanya lembut, diperkaya dengan Olive Oil, Jojoba Oil, dan Vitamin E, serta telah teruji klinis Hypoallergenic sehingga aman digunakan sejak bayi baru lahir. Selain melembutkan kulit, Konicare Baby Oil juga dapat membantu membersihkan area lipatan kulit, hingga menjadi pilihan tepat untuk pijat bayi harian.
Kulit Bayi Butuh Perlindungan Lebih dari Sekedar Perawatan
Menjaga kebersihan dan kelembapan saja belum cukup, Bun. Kulit bayi yang sensitif juga perlu perlindungan ekstra dari gigitan nyamuk dan serangga, terutama saat ia aktif beraktivitas sepanjang hari.
Konicare Minyak Telon Plus 3in1 hadir dengan TRIPLE CARE FORMULA yang dirancang khusus untuk memberikan kehangatan alami guna mencegah perut kembung, melindungi dari gigitan nyamuk dan serangga hingga 8 jam, serta membantu melembutkan kulit bayi berkat kandungan Jojoba Oil. Aromanya yang lembut alami tanpa tambahan parfum juga membuat Si Kecil merasa lebih nyaman sepanjang hari.
Nah, sekarang setelah tahu faktanya, Bunda bisa lebih tenang dan percaya diri dalam merawat kulit Si Kecil, kan? Jadi, jangan sampai salah langkah lagi, ya Bun!